akubisa.web.id – 5 Jenis Vaksinasi Sebelum Hamil – Ketika ada seorang wanita yang ingin menikah, sebelumnya disarankan wanita tersebut untuk melakukan serangkaian vaksinasi. Tujuannya adalah untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus. Vaksinasi sebelum menikah adalah lebih baik agar virus yang dimasukkan dalam tubuh memiliki waktu untuk membentuk antibodi.
Alasan Melakukan Vaksin Sebelum Kehamilan
Kesehatan dan keselamatan ibu dan anak adalah yang utama ketika kehamilan terjadi. Vaksinasi sebelum hamil akan melindungi bayi dari serangan berbagai macam virus dan penyakit berbahaya. Meningkatkan sistem imun dalam tubuh sebelum terjadi kehamilan itu penting untuk ibu dan terutama untuk si calon bayi yang nanti dikandung.
Ketika kehamilan sudah terjadi, ada beberaba jenis vaksinasi yang tidak dianjurkan untuk disumasukkan ke dalam tubuh. Apabila vaksin disuntikkan ketika sedang hamil, bayi rentan mengalami gangguan ketika telah dilahirkan. Untuk itulah penting merencanakan vaksinasi sebelum hamil untuk menghindari resiko bayi lahir cacat.
Ada beberapa jenis vaksin sebelum kehamilan yang diberikan oleh bidan atau dokter kandungan. Kebanyakan dari vaksinasi tersebut adalah dengan memasukkan virus hidup kedalam tubuh untuk meningkatkan antibodi. Oleh sebab itu, vaksinasi tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Jenis-Jenis Vaksinasi Sebelum Hamil
Vaksinasi sebelum hamil yang mengandung virus hidup apabila diberikan diwaktu yang tepat akan bekerja dengan maksimal sebagai sistem kekebalan tubuh. 5 jenis vaksin berikut dianjurkan dilakukan sebelum kehamilan atau bila perlu sebelum wanita tersebut menikah.
Vaksin TORCH
TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes) adalah virus yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan apabila virus ini ada dalam tubuh ibu hamil. Efek buruk bagi sang bayi ialah terjadi gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, autisme, dan keterbelakangan mental.
Oleh karena itu, sebelum terjadi kehamilan lakukan vaksinasi TORCH minimal 3 bulan sebelum seorang wanita merencanakan kehamilan.
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Vaksinasi sebelum hamil selanjutnya ialah vaksin MMR (Measles, Mumps, dan Rubella). Vaksin rubella sebelum hamil dan jenis vaksin laninya akan menghindari si calon ibu dari menderita campak, gondongan dan campak jerman.
Akibat dari serangan salah satu virus ini selama masa kehamilan ialah si ibu hamil rentan mengalami keguguran atau bayi lahir prematur. Dalam sebuah statistik menyebutkan bahwa ada lebih dari 85% ibu hamil trimester pertama terserang rubella dan mengakibatkan bayi lahir cacat bahkan beresiko mengalami gangguan mental.
Vaksin varisela (cacar air)
Agar tidak terkena cacar air saat hamil, calon ibu hamil harus melakukan suntik varisela sebelum merencanakan kehamilan. Apabila ketika sedang hamil dan wanita terserang cacar air, imbasnya akan sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan. Bayi berisiko lahir cacat lumpuh bisa saja terjadi. Selain itu menderita cacar ketika mendekati masa persalinan juga mengakibatkan si bayi terkena infeksi.
Vaksin pneumokokus
Vaksin pneumokokus lebih baik dilakukan sebelum terjadi kehamilan karena virus yang dimasukkan adalah jenis virus hidup. Vaksinasi ini akan melindungi wanita dari serangan pneumonia. Apalagi bagi wanita yang memiliki penyakit kronis, seperti masalah pada system pernapasan, gangguan cardiovascular, penyakit gagal ginjal, dan penyakit lainnya. Dokter akan menyarankan wanita untuk menjalani vaksin pneumokokus.
Vaksin tetanus toksoid (vaksin TT)
Tetanus ialah penyakit yang menyerang system syaraf pusat yang menyebabkan kejang otot. Apabila wanita merencanakan kehamilan terindikasi tetanus, wajib melakukan vaksin TT untuk menghindari penularan pada bayi.
Vaksin tetanus yang terbuat dari toksoid merupakan vaksinasi lanjutan dari DPT, yaitu vaksin yang diberikan ketika masih anak-anak. Apabila ketika masih kecil sudah pernah menerima vaksin TT lengkap atau 5 kali pemberian, ketika sudah dewasa sudah tidak perlu lagi melakukan vaksin TT.
Ketika melaksanakan vaksinasi sebelum hamil, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit/sehat. Apabila dilakukan ketika sedang sakit maka bisa saja vaksin tersebut mengakibatkan infeksi pada wanita. Pastikan juga tubuh tidak memiliki alergi pada jenis obat atau jenis vaksin tertentu. Apabila mengalami alergi, segera konsultasikan kepada bidan atau dokter sebelum melakukan vaksin untuk mendapatkan solusi terbaik.
Originally posted 2022-12-16 15:11:00.