Akubisa – Diabetes Research and Clinical Practice. Jumlah orang yang hidup dengan diabetes, jumlah kematian yang diakibatkannya, dan biaya pengobatan penyakit dan komplikasinya meningkat secara eksponensial.

Berabad-abad penelitian mengarah pada penemuan insulin dan obat lain berdasarkan patofisiologi dari “tiga serangkai hingga oktet yang tidak menyenangkan”.

Agonis reseptor glukagon-like peptide-1 (GLP-1), dan inhibitor protein transpor natrium-glukosa 2 (SGLT2) adalah obat baru yang meningkatkan hasil kardiovaskular dan memberikan perlindungan ginjal, dan mereka semakin digunakan untuk pengobatan berbasis bukti diabetes tipe 2.

Operasi bariatrik, bila diindikasikan, menghasilkan kontrol berat badan dan metabolisme yang sangat baik, dan dalam banyak kasus bahkan remisi diabetes.

Kemajuan teknologi seperti pemantauan glukosa Flash, infus insulin subkutan terus menerus (CSII), dan pemantauan glukosa terus menerus (CGM) telah meningkatkan kontrol glikemik, mengurangi episode hipoglikemia berat, dan meningkatkan kualitas hidup.

Untuk pengobatan edema makula diabetik, injeksi intravitreal beberapa agen anti-VEGF digunakan. Banyak orang yang tinggal di negara berpenghasilan menengah dan rendah tidak mampu membayar biaya perawatan diabetes.

Lembaga seperti Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional harus meluncurkan rencana untuk meyakinkan para politisi untuk berinvestasi lebih banyak dalam meningkatkan fasilitas perawatan diabetes.

Untuk pengobatan edema makula diabetik, injeksi intravitreal beberapa agen anti-VEGF digunakan. Banyak orang yang tinggal di negara berpenghasilan menengah dan rendah tidak mampu membayar biaya perawatan diabetes.

Lembaga seperti Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional harus meluncurkan rencana untuk meyakinkan para politisi untuk berinvestasi lebih banyak dalam meningkatkan fasilitas perawatan diabetes. Untuk pengobatan edema makula diabetik, injeksi intravitreal beberapa agen anti-VEGF digunakan.

Banyak orang yang tinggal di negara berpenghasilan menengah dan rendah tidak mampu membayar biaya perawatan diabetes. Lembaga seperti Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional harus meluncurkan rencana untuk meyakinkan para politisi untuk berinvestasi lebih banyak dalam meningkatkan fasilitas perawatan diabetes.